“Justru kamu harus berfikir bahwa wajah dan tubuh kamu sangat bagus, buktinya suami kamu minta melulu, kan?”
Bukankah dia yang telah mampu membuat aku resah gelisah. Bu Ani yang alim ini kini tertegun penuh birahi di hadapan seorang kuli pengumpul Koran bekas. Tak terelakkan mataku mencari-cari. Mataku menyapu pandang pada tubuhnya.
Berbaju kaos oblong sisa kampanye Pilpres yang berlogo salah satu calon presiden itu, aku memperhatikan gundukan menggunung pada selangkangan yang bercelana jeans kumel. Namun bila dilihat lebih jelas lagi, ternyata Abang ini bersih dan.. Sangat jantan.
Sudahlah Rif… Ga papa ko… aku malah senang di kurang ajari sama kamu…. aku jadi bisa merasakan nikmatnya hubungan intim yang sebenarnya… karena selama ini Mas Haris belum pernah membuatku orgasme.
Tak ku pedulikan ustadzah ika.. Desahan demi desahan semakin keras terdengar dr mulut binal sang ustadzah. Ku percepat tempo kocokan jariku.. Ustadzah tak henti semakin kencang menjerit nikmat tak tertahankan
Dan kembali bertanya dengan istriku mengapa tidak memintanya langsung saat kita masih dirumahnya? Istriku mengatakan malu karena ada aku hahhaa.
Aku diam sejenak mencoba berfikir tentang penghambatnya meraih orgasme, sebab dari pembicaraan tadi sepertinya tidak ada masalah dalam kehidupan seksnya, tapi kenapa Dewi tidak bisa meraih orgasmenya?
Biasanya tanda 21+ ini akan terpampang jelas di bagian akhir judul sehingga Moms bisa dengan mudah menemukannya.
Aku masuk dalam tokoku kembali keseduh secangkir kopi. Kembali keluar dan duduk disisi teras toko, kubakar sebatang rokok dan kembali hayalan ku masih tentang sangat ustadzah.
Kedekatan antara Theodor dan Kaila terus berlanjut, mulai dari teman bermain hingga sekolah bersama.
"Hemz ya udah, nanti mama beliin aja makanan kesukaanmu ya, jaga rumah ya jangan kemana mana, si mbok Darmi nanti mama suruh bikin nasi goreng"
Namun, Cerita Sensasi setelah sebuah insiden tak terduga, hubungan mereka berubah dari benci menjadi cinta dengan adegan romansa yang intens.
” Akhirnya sayang … Ayok kita nikmati fantasi ini, aku ingin ayahmu menikmati tubuh indahmu ini…” Bisiknya.
Sekitar three bulan kemudian Haris dan Ima menawariku untuk tinggal dirumahnya dari pada aku kos sendiri, itung-itung menghemat biaya kuliah, karena masih ada kamar yang kosong dirumahnya.